Berita

WADUH FOGGING BERBAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN
Image 3

WADUH FOGGING BERBAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN

Fogging Fokus Lingkungan Karang Bejelo, Kelurahan Gonjak dan Lingkungan Tiwu asem Kelurahan Renteng  Kecamatan Praya

DBD merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang penularannya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu, langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran DBD adalah dengan memotong siklus penyebarannya dengan memberantas nyamuk tersebut. 

Pelaksanaan Pengasapan (Fogging) dalam rangka menekan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Kegiatan Pengasapan (Fogging) ini dilakukan dengan fogging focus,yakni pengasapan dengan fokus lokasi dalam radius tertentu. Fogging pun hanya bisa dilakukan jika di sebuah daerah ditemukan kasus DBD. Kalau ditemukan kasus, petugas akan melakukan penyelidikan epidemologi di lokasi dengan radius 100 meter. Karena nyamuk hanya bisa terbang maksimal 100 meter. Fogging yang dilakukan bertujuan untuk memberantas nyamuk-nyamuk dewasa yang kemungkinan baru melewati masa pertumbuhannya,tapi bukan pada jentiknya. Seperti diketahui, hanya dibutuhkan waktu delapan hari untuk jentik nyamuk berubah menjadi nyamuk dewasa. 

Fogging juga akan dilakukan jika ditemukan angka bebas jentik di wilayah tersebut kurang dari 95 persen dan telah terjadi penularan penyakit DBD dari satu orang ke orang lain. Sebagai catatan, pemerintah melarang melakukan fogging focus terlalu sering karena dapat menimbulkan resistensi vektor (nyamuk yang menularkan penyakit) terhadap insektisida, pencemaran lingkungan, dan keracunan insektisida pada penduduk. Apabila hasil penyelidikan epidemologi di sebuah daerah belum memenuhi kriteria tersebut, fogging focus tidak akan dilakukan. Puskesmas akan menindaklanjuti dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pemberian abate dan penyuluhan.

Foging Fokus dalam program pemberantasan DBD, racun serangga yang digunakan untuk fogging adalah golongan organophosporester insectisida seperti malation, sumithion, fenithrothion, perslin, dan lain-lain. Paling banyak dan sering digunakan adalah malation. Insektisida malation sudah digunakan oleh pemerintah dalam fogging sejak tahun 1972 di Indonesia. Namun untuk pelaksanaan fogging dengan fog machine, malation harus diencerkan dengan penambahan solar atau minyak tanah. Fogging bertujuan untuk mengurangi populasi nyamuk, sehingga risiko penularan penyakit akibat gigitan nyamuk pun dapat ditekan. Namun, cara ini bukan satu-satunya upaya untuk memberantas nyamuk, foging hanya bisa membunuh nyamuk yang besar sedangkan jentik-jentik nyamuk tetap bisa hidup dan menjadi dewasa. Oleh karena itu, cara pencegahan dan penularan nyamuk DBD yang paling baik dan efektif adalah melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara menguras, menutup, dan mengubur serta memantau (4M).

   



Related Posts: