SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) SEBAGAI PANDUAN PENTING UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TEHADAP PELAYANAN KESEHATAN
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Puskesmas adalah pengukuran berkala tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di puskesmas. Survei ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan pendapat masyarakat tentang kualitas layanan yang diberikan, yang kemudian digunakan untuk evaluasi, perbaikan, dan inovasi pelayanan puskesmas di masa mendatang. Hasil survei ini juga bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelayanan puskesmas.
Tujuan utama Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Puskesmas :
1. Mengukur tingkat kepuasan: Mengetahui seberapa puas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang mereka terima.
2. Mendapatkan umpan balik: Mengumpulkan saran dan keluhan dari masyarakat untuk mengevaluasi kinerja pelayanan.
3. Memperbaiki kualitas pelayanan: Mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan sehingga puskesmas dapat melakukan perbaikan yang tepat sasaran.
4. Meningkatkan akuntabilitas: Mendorong puskesmas untuk lebih bertanggung jawab terhadap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
CAra Melakuakn Survei :
1. Menggunakan kuesioner: Masyarakat mengisi daftar pertanyaan yang mencakup berbagai aspek pelayanan yang diterima.
2. Melalui media elektronik: Beberapa puskesmas menggunakan sistem online, seperti memindai kode batang atau mengakses tautan di website, untuk memudahkan pengisian survei.
3. Dilakukan secara berkala: Survei dilaksanakan secara rutin, misalnya per triwulan, untuk memantau perkembangan kualitas layanan secara berkelanjutan.
4. Disusun oleh tim khusus: Jika dilakukan secara swakelola, tim dibentuk untuk menyiapkan survei, menyusun kuesioner, dan melakukan survei.
5. Hasil dipublikasikan: Hasil survei dan tindak lanjutnya seringkali dipublikasikan untuk menunjukkan transparansi dan partisipasi masyarakat.
Hasil Survei :
Beberapa elemen pelayanan yang sering disorot dalam survei adalah kesesuaian persyaratan, kemudahan prosedur, dan kecepatan waktu pelayanan.
Layanan seperti poli umum, apotek, dan poli gigi seringkali memiliki nilai kepuasan tersendiri yang dianalisis secara terpisah.
Hasil survei dapat menunjukkan area yang sudah baik dan area yang perlu perbaikan, sehingga puskesmas dapat fokus pada area yang memerlukan perhatian.
