Memasuki kehamilan trimester 3, tak sedikit ibu yang merasa cemas karena jadwal persalinan yang kian dekat. Ketika masa ini juga ada banyak hal yang mesti diperhatikan bukan cuma persiapan mental dan fisik saja, sehimgga diperlukan kunjungan rumah bumil resti trimester 3 kegiatan tersebut rutin dilakukan oleh hj. Laela S.Keb. selaku bidan koordinator puskesmas bersama bidan desa di 9 kelurahan wilayah kerja Puskesmas. Adapun kegiatan kunjungan rumah bumil resti trimester 3 yaitu temu wicara keluarga terdekat dlm menyiapkan persalinan, penempelan stiker P4K dan tindak lanjut hasil screaning dokter dan pemeriksaan kehamilan.
Pemberian asuhan kehamilan tidak hanya dilakukan di puskesmas saja, tetapi dapat dimulai dari sub sistem masyarakat (keluarga).Semua ibu hamil berpotensi mempunyai resiko terjadinya bahaya/komplikasi dalam kehamilan dan persalinannya. Dampak komplikasi persalinan antara lain : Kematian kesakitan, kecacatan, dan ketidaknyamanan. Tujuan dari kunjungan kehamilan ini (Ante Natal Care) adalah Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi, mendeteksi faktor resiko pada setiap ibu hamil. Ibu hamil secara ideal melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13 sampai 15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu l kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimister III. Namun jika terdapat kelainan dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing-masing.
Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian yang utama bagi seorang bidan. Bidan bertanggung jawab memberikan pengawasan, nasehat serta asuhan bagi bumil selama masa hamil, bersalin dan nifas. Asuhan kebidanan yang diberikan termasuk pengawasan pelayanan kesehatan masyarakat di komunitas, baik di rumah, posyandu, maupun polindes, dalam menjalankan tugas bidan merupakan komponen dan bagian dari masyarakat dimana ia bertugas. Selain dituntut dapat memberikan asuhan bermutu tinggi dan komprehenshif, seorang bidan harus dapat mengenal masyarakat sesuai budaya setempat dengan sebaik- baiknya, mengadakan pendekatan dan bekerja sama dalam memberikan pelayanan, sehingga masyarakat dapat menyadari masalah kesehatan yang di hadapi serta ikut secara aktif dalam menanggulangi masalah kesehatan baik untuk individu mereka sendiri. maupun keluarga dan masyarakat sekitarnya. Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarga agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan teratur.

| 
|