Berita

DENGAN PMBA UPAYA MENEKAN KASUS STUNTING
Image 3

DENGAN PMBA UPAYA MENEKAN KASUS STUNTING

oleh. Erni Suryani, Amd,Gz


PMBA untuk mendukung Gerakan Nasional Seribu Hari Kehidupan untuk mencegah anak agar tidak mengalami stunting (pendek). Seribu hari kehidupan adalah sejak bayi dalam kandungan hingga anak berumur 24 bulan (2 tahun), merupakan masa emas pertumbuhan dan perkembangan anak, dimana asupan atau pemberian makan sangat penting untuk diperhatikan oleh orangtua. Mulai dari Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Pemberian ASI Eksklusif (ASI saja sejak bayi lahir sampai dengan 6 bulan, Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dan Melanjutkan pemeberian ASI hingga anak  umur 2 tahun.


Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Kelas PMBA ( Pemberian Makan Bayi dan Anak)  dilaksanakan di Aula UPTD BLUD  Puskesmas Praya . Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi  kader sebagai pelaksana PMBA, Jumlah kader yang mengikuti kegiatan evaluasi PMBA tersebut sebanyak 77 orang. 


Untuk memberdayakan ibu, keluarga dan masyarakat dalam praktek PMBA diperlukan seseorang baik kader maupun motivator yang berasal dari masyarakat untuk dapat membantu ibu, keluarga dan masyarakat dalam menerapkan PMBA yang optimal.


di Kabupaten Lombok Tengah. Sampai dengan saat ini, kasus stuntig tembus di angka 20.509 kasus yang menimpa balita. Puskesmas  Praya dengan jumlah 6.251 balita dengan 1.340 kasus stunting,


Upaya peningkatan status gizi masyarakat tidak hanya cukup dengan meningkatkan perluasan jangkauan pelayanan saja, tetapi perlu dibarengi dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat khususnya para kader sebagai ujung  tombak pelayanan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader dalam membantu penanggulangan masalah gizi melalui pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), agar mampu mengatasi secara mandiri dalam menangani masalahnya. " Generasi Sehat Penerus Bangsa"


Related Posts: